Hadiah Pemerintahan

 

"Oleh sebab itu "hendaklah setiap jiwa tunduk kepada kekuasaan-kekuasaan yang lebih tinggi. Karena tidak ada satupun kekuasaan selain dari Allah; yaitu kekuasaan-kekuasaan yang ditahbiskan oleh Allah. Oleh sebab itu barangsiapa menentang kekuasaan itu, ia menentang peraturan Allah, maka mereka yang menentang akan menerima sendiri hukumannya.” Rum 13 : 1, 2.

Karena otoritas kekuasaan Allah adalah tertinggi dan mutlak, maka "semua orang Kristen secara bulat" akan senantiasa menghendaki hormat kepada Raja sorga dan bumi, sambil dengan setia berusaha memberikan "kepada Kaizar segala perkara kepunyaan Kaizar, dan kepada Allah segala perkara yang kepunyaan Allah." Lukas 20 : 25. " ..... kepada semua hak meraka: yaitu pajak kepada orang yang berhak atas pajak; cukai kepada orang yang berhak atas cukai; takut kepada orang yang harus ditakuti; hormat kepada orang yang harus dihormati." Rum 13 : 7.

"Tidak seorang pun berhutang" terhadap yang sedemikian di atas ini sepanjang tuntutan - tuntutan dan persyaratan-persyaratan dari mereka itu bertentangan dengan hukum-hukum Allah dan peraturan-peraturan-Nya. Sebagai "orang-orang Kristen pada umunya" mereka akan sama setianya baik kepada Allah maupun kepada manusia sama seperti Daniel dan seperti Yusuf.

Sewaktu "pimpinan pemerintahan dan para penghulu berusaha mencari kesempatan melawan Daniel berkenan dengan kerajaan itu; mereka tidak berhasil menemukan kesempatan atau kesalahan apa pun." Daniel 6 : 4. Karena menemukannya demikian tidak bersalah, maka musuh-musuhnya lalu "bersekongkol menetapkan suatu peraturan kerajaan, dan membuat sebuah keputusan resmi yang kuat, agar barangsiapa yang selama tiga puluh hari kelak menyampaikan sesuatu permohonan kepada sesuatu Dewa atau manusia, dan tidak kepada raja," supaya "dibuang ke dalam kandang singa." Ayat 7.

Setelah berhasil memperoleh tanda tangan raja pada keputusan resmi itu, mereka lalu berusaha menciptakan suatu suasana yang tak dapat tiada akan menjerumuskan Daniel dalam suatu perbuatan durhaka melawan raja. Mereka tahu, bahwa sekalipun ia telah berniat untuk tetap setia kepada raja, ia tidak akan mau berbuat sedemikian itu dengan menunjukkan kelalaian kepada Allahnya. Dan, dengan demikian karena ia terus memohon kepada Allahnya sebagai mana biasanya, maka ia telah dibuang ke dalam "kandang singa." Tetapi DIA yang selalu didatangi Daniel itu, telah menyelamatkan nyawanya dari binatang-binatang yang ganas itu.

Dan di antara budak-budak dari Mesir kuno yang lalu muncul Yusuf yang berperawakan mulia, kepala perbekalan terbesar yang pernah dikenal dunia. Pandanglah dia dalam kesetiaannya yang kokoh kepada pemerintahnya, yang telah bangkit secara terhormat sampai ia sendiri diberi kesempatan ikut memerintah pada tahta Phiraun.

Dari semuanya ini berikut contoh-contoh teladan Alkitab lainnya, jelaslah bahwa kesetiaan seseorang kepada pemerintahnya adalah janji kesetiaannya kepadanya -- yaitu suatu penghormatan kepada benderanya. Oleh sebab itu sekaligus kita saksikan, bahwa sementara di satu pihak ketidaksetiaan seseorang kepada pemerintahan ilahi adalah dosa melawan Allah, di lain pihak ketidaksetiaannya kepada pemerintah bangsanya ialah dosa melawan pemerintah itu, juga secara tidak langsung melawan Allah, karena ketidaksetiaan kepada pemerintah seseorang adalah durhaka melawan perintah ucapan Allah yang berbunyi "Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk kepada pemerintah dan para penguasa, supaya mematuhi para hakim, supaya siap bagi setiap pekerjaan yang baik." Titus 3 : 1. "Tunduklah kamu kepada setiap peraturan manusia demi kepentingan Tuhan, baik itu kepada raja sebagai yang tertinggi, atau pun kepada para pemerintah sebagai mereka yang diutus olehnya bagi penghukum para pelaku kejahatan, dan bagi kepujian mereka yang berbuat baik." 1 Peterus 2 : 13, 14.

Karena bendera dari sesuatu bangsa itu bukanlah sesuatu patung atau sesuatu jimat melainkan suatu lambang, suatu standar, maka penghormatan kepadanya adalah bukan penyembahan berhala, sebagaimana disangka oleh sebagian orang, melainkan sebaliknya merupakan pengakuan resmi kesetiaan seseorang kepada pemerintah bangsanya, sama seperti babtisan merupakan pengakuan kesetiaan seseorang kepada pemerintahan dari Bapa, Putera, dan Rohulkudus.

Sesuai perintah ilahi, maka orang-orang Israel telah membuat standar-standar (bendera-bendera) sesuai dengan suku-suku bangsa mereka, bagi maksud-maksud identifikasi maupun tanda bukti kesetiaan mereka kepada apa yang dilambangkan oleh standar-standar tersebut. (Bacalah Bilangan 2).

Jadi jelaslah, bahwa menganggap penyembahan berhala kepada orang yang memberi hormat kepada bendera bangsanya, akan sama dengan menuduh Allah memaksakan penyembahan berhala, bukan saja kepada umat-Nya yang dahulu, melainkan juga oleh teladan mereka itu, kepada semua orang yang setia dari segala zaman semenjak dari saat itu.

Dengan demikian setiap orang Kristen yang patuh kepada perintah-perintah Allah, harus berlaku setia kepada negeri di mana ia hidup. Sebab itu sebagai orang-orang Kristen di Amerika, yang berbakti kepada Allah, dan yang dengan sendirinya setia kepada prinsip-prinsip yang adil dati "pemerintah di bawah Allah" yang merdeka ini, kami berjanji dengan sepenuh hati, sepenuh pikiran, dengan tangan-tangan kami, dengan seluruh milik kami, pertama-tama kepada

 

dari kerajaan Allah yang kekal, dan kepada Pemerintah Theocrasy untuk mana ia itu berdiri, satu umat yang terbentuk dari segala bangsa, dan terikat oleh tali-tali cinta, kemerdekaan, kemurnian, keadilan, kedamaian, kebahagiaan, terang dan kehidupan yang abadi bagi semua orang; dan kedua sebagai orang-orang Amerika, kepada

 

"Amerika Serikat dan kepada Republik ini untuk mana ia itu berdiri, satu Bangsa, yang tak dapat dipisah-pisahkan dengan kemerdekaan dan keadilan bagi semua orang."

Maka selama Kemuliaan Lama terus membentang sebagai lambang dari prinsip-prinsip Undang-Undang Dasar yang murni dari negeri orang-orang merdeka ini, selama itu pula janji kesetiaan kami kepadanya merupakan hal yang murni.

Dan kini marilah kita dengarkan